Minggu, 16 November 2014

Sinopsis Film "Buah Hati Mama" ( 1980 )

Kenapa saya posting sinopsis Film ini? Kebetulan saya dapet tugas dari Dosen ISBD untuk menulis Sinopsis Film Buah Hati Mama ini. Sebelumnya saya sudah menonton filmnya, awalnya saya pikir film tahun 80'an ini pasti akan membosankan, bisa di lihat dari kualitas kamera ( Buram ) untuk merekam film nya dan pemotongan screen yang nampak jelas sekali. Belum lagi efek suara yang awalnya terdengar begitu pelan kemudian berubah keras di sesi-sesi akhir. Tapi siapa sangka, ternyata benar apa kata dosen ISBD saya. Beliau bilang, ini memang film jadul tapi jalan ceritanya keren. Buah Hati Mama adalah sebuah melodrama keluarga telah sukses membuat saya meneteskan air mata dan langsung mengambil hanphone sesuai menonton film ini untuk menelpon ibu di rumah. :'( Berikut saya hadirkan Sinopsisnyaa. Enjoy Reading :)


Adegan pertama di buka dengan perkenalan keluarga Hendrik Maulana yang di perankan oleh Sophan Sophian dan istrinya Nona yang diperankan oleh Widyawati kepada tetangga-tetangganya yang baru, setelah mereka memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan tinggal di sebuah kampung di Jakarta dari Negeri kincir angin Belanda. Dalam perkenalan terhadap tetangganya tersebut, Eka yang diperankan oleh Nyonyo Shabir anak kedua dari pasangan Hendrik dan Nona sempat berbuat iseng dengan mengagetkan para tamu membuat ledakan semacam petasan atau sebagainya namun di maklumi saja. Pasangan suami istri ini memiliki tiga orang anak yaitu Indra diperankan oleh Ryan Hidayat, Eka diperankan oleh Nyonyo Shabir dan Putri yang di perankan oleh Puput Novel. Hendrik sang suami selalu menanamkan cinta tanah air pada ketiga buah hatinya, sedangkan Nona selalu mencela apapun yang berkaitan dengan Indonesia dan menganggapnya tidak lebih baik dari kehidupannya di Belanda dulu. Nona merasa di negeri sekaya Indonesia ini tidak memberikan penghargaan yang layak pada suaminya. Benturan ekonomi dan kultural membuat Nona sedikit depresi.

Konflik dalam keluarga ini terus muncul dari mulai Eka yang berkelahi dengan Kakaknya sendiri di sekolah kemudian dengan teman-temannya hingga akhirnya pihak sekolah membuat surat panggilan agar orang tua Eka datang ke sekolah. Tidak hanya di sekolah, keributan yang dibuat oleh Eka juga berlanjut hingga ke rumah. Awalnya Indra mengeluhkan TV yang ada di rumah masih hitam putih, membuat ia kerap kali menonton TV berwarna ke rumah tetangga. Eka yang lebih paham dengan keadaan orang tuanya akhirnya memberitahu pada Indra untuk tidak meminta ganti TV, akhirnya keduanya pun bertengkar. Ayahnya marah dan mengancam akan mengurung Eka di kamar mandi jika berantem lagi.  Namun akhirnya Hendrik berusaha membelikan TV berwarna walau dengan cara menjual piano yang sebenarnya merupakan hadiah perkawinannya. Belum lagi habis, Eka sudah membuat keributan lagi, awalnya Putri adiknya di ganggu oleh seorang anak gendut yang melempari boneka Putri dengan batu. Hal ini menyebabkan Putri menangis. Eka yang tidak terima dengan perlakuan terhadap adiknya tersebut akhirnya mencoba memberi pelajaran kepada anak gendut tersebut. Belum sampai Eka berhasil mengejarnya anak tersebut tiba-tiba terjatuh dan mengancam akan melaporkan Eka kepada orang tuanya. Dan akhirnya ibu dari anak tersebut mendatangi rumah Eka dengan berteriak keras-keras membuat Nona keluar memastikan apa yang terjadi. Setelah itu, Eka kemudian kembali di marahi oleh Nona. Konflik belum lagi usai, di tengah masalah ekonomi yang tengah dihadapi oleh Hendrik dan Nona, suatu hari Eka meminta dibelikan skateboard pada Ibunya, namun permintaan Eka tidak dapat di kabulkan karena TV yang di belipun belum lunas. Akhirnya Eka membeli skateboard dari hasil celengannya. Namun sayang sekali skateboard tersebut patah oleh Indra. Keduanya pun akhirnya bertengkar, dan di lerai oleh Ibunya. Nona menampar Eka berkali-kali sebelum mengtahui kejadian yang sebenarnya, namun setelah tahu akhirnya Nona meminta maaf pada Eka. Sementara itu Eka memiliki kenalan seorang anak yatim piatu yang dapat menghidupi dirinya sendiri. Merekapun akhirnya berteman.

Sebenarnya sikap Eka sangat baik dan selalu membela keluarganya, namun caranya selalu salah dengan menggunakan kekerasan. Hal ini  membuat ayah dan ibunya sering memarahinya. Eka merasa apapun yang di lakukannya selalu salah. Sampai Eka dituduh memecahkan TV yang membuat nona marah besar dan memukul Eka dengan keras. Bahkan membuat Eka di kurung di kamar mandi. Namun akhirnya di ketahui kalau Indralah yang sebenarnya bersalah. Dalam tidur malamnya Eka mengigau. Dan pagi harinya Eka pun pamit pada ayah dan ibunya kalau ia akan pergi (berangkat sekolah). Namun itulah pamit terakhir Eka sebelum akhirnya Eka pergi sekolah dan tidak pulang ke rumah lagi. Di rumah Nona menyesali perbuatannya yang selalu naik darah dan marah-marah pada Eka. Namun Ini penyesalan yang telat, karena Eka telah pergi. Eka terlanjur kecewa dan merasa selalu di salahkan.

Nona cemas karena Eka tidak pulang-pulang. Akhirnya ia menyusul suaminya di tempat kerja untuk mencari Eka. Namun Eka tidak di ketemukan juga.  Segala upaya di tempuh untuk mencari Eka termasuk melapor ke polisi dan media massa, namun belum membuahkan hasil.  Nona merasa terpukul dan paling merasa bersalah. Ia pun aktif untuk mencari berita di koran-koran, hingga akhirnya di baca sebuah pengumuman mayat mengambang dengan cirri-ciri yang sama dengan Eka.  Nona berteriak histeris. Namun akhirnya setelah di lihat ternyata mayat tersebut bukanlah Eka. Untuk sementara Nona bisa bernafas lega karena ada harapan bahwa Eka masih hidup. Seringkali Nona memikirkan Eka secara berlebihan ketika terjadi hujan dan merasakan kalau Eka sedang kedinginan.

Hingga suatu hari Nona mendapati Putri sedang bermain harmonica yang setelah ditanya harmonica tersebut di kasih oleh Eka. Akhirnya Nona sadar, kalau Eka masih hidup dan berada di kota yang sama. Ia sadar Eka hidup untuk diri sendiri dan mengumpulkan uang se sen demi se sen dari berjualan es. Akhirnya Hendrik dan Nona bermaksud untuk menunggu Eka di rumah namun ditunggu-tunggu beberapa hari tidak juga datang. Hingga akhirnya muncullah teman Eka yang memanggil putri, dan di sangka Eka oleh Nona.
Setelah memberitahu dimana keberadaan Eka, akhirnya Nona dan Hendrik menuju tempat tinggal Eka yang sedang sakit yang akut. Akhirnya Eka sembuh dari masa kritisnya, dan keluarga ini bersatu kembali.






2 komentar:

  1. Terima kasih ulasannya, membantu sangat. Saya tidak sengaja nonton d TV, tapi telat ngikutin jd bingung sm jalan ceritanya. Tapi tertarik sekali dengan cerita dan acting para aktor yang bagus. Untung saja ada ulasan d blog ini. Lanjutkan menulisnya thor 😊

    BalasHapus
  2. Lucky Club Casino Site ᐈ Review 2021 | Live Casino - Lucky Club
    Lucky Club is a site that is owned luckyclub.live by Vicarage Sports Trading Limited. Read our review to learn more about their services, banking, games and promotions.

    BalasHapus