Aku bukan manusia sempurna. Penuh salah
dan kekhilafan. Dulu, aku sempat menjelma menjadi versi brengsek seorang
manusia. Aku pernah menyakiti orang-orang yang menyayangiku tanpa syarat. Aku
pernah melakukan kebodohan dengan menyerahkan hati pada orang yang salah. Dalam
beberapa kesempatan, air mataku sempat menetes karena menangisi kehilangan yang
serasa seperti kiamat. Menangisi kenyataan yang berbicara padaku bahwa saat ini
jarak tercipta semakin jauh setiap detiknya..