Aku bukan manusia sempurna. Penuh salah
dan kekhilafan. Dulu, aku sempat menjelma menjadi versi brengsek seorang
manusia. Aku pernah menyakiti orang-orang yang menyayangiku tanpa syarat. Aku
pernah melakukan kebodohan dengan menyerahkan hati pada orang yang salah. Dalam
beberapa kesempatan, air mataku sempat menetes karena menangisi kehilangan yang
serasa seperti kiamat. Menangisi kenyataan yang berbicara padaku bahwa saat ini
jarak tercipta semakin jauh setiap detiknya..
Disudut terdiam aku hanya bisa
meratapi menyesali dan berharap waktu bisa berputar kembali. Ingin rasanya
memperbaiki semuanya, bukan menjalin kembali apa yang pernah terputus
setidaknya aku ingin tidak menjadi sebodoh dahulu memberi harap dan kemudian mengecewakan. Aku
ingin menjadi seseorang yang hanya menoreh kisah kisah indah yang selalu bisa
kau kenang. Bukan seseorang yang membuatmu sakit hati dan menangis kemudian
kita berdua menjelma menjadi dua orang yang sudah saling tak mengenal. Aku
ingin bisa merengkuh kembali tali silaturahmi itu.. Jika harus berakhir seperti
ini, maka bertambah berat lah beban penyesalan seumur hidupku. Mungkin maksudmu
melupakan tapi bagaimana dengan maksudku yang masih ingin saling berbagi?
Banyak hal-hal indah yang masih ingin kuceritakan padamu, Masih banyak
pertanyaan yang ingin kutanyakan padamu. Masih banyak hal-hal menakjubkan yang
hanya ingin kulakukan bersamamu. Disetiap hela nafas selalu ku berharap akan terwujudnya
hal-hal indah itu. Meskipun terlebih sering, mereka di sekelilingku menentang
sikapku yang berharap lebih padamu.. Apa salahnya seseorang mempunyai harap?
Bukankah harapan adalah satu-satunya cahaya penerang disaat kita beradu dengan
kegelapan?
Setidaknya, harapan itulah yang sempat melukis senyum di pipi kita
disaat akhirnya kenyataan pahit akan ketidakmungkinan harapan itu terjadi.
Setidaknya, harapan adalah sesuatu yang selalu meyakinkan hati kita untuk terus
meyakini apa yang menjadi keyakinan kita. Harapan akan hal-hal yang manis.
Apakah itu salah? Yang salah adalah kenyataan bahwa kekecewaan yang kita dapat
setelah terlalu besar kita menaruh harap akan sesuatu. Kecewa, sedih, itulah
yang salah dan menyakitkan.
Setiap doaku berharap masih ada sedikit saja di
ruang hatimu tersisa ruang untukku.. Berarap disana kau merindukanku, Berharap
suatu hari takdir mempertemukan dan Kebahagiaan memeluk kita. Sampai hari itu datang, jangan
lelah untuk terus berjuang. Meski tak bersisian, ketahuilah kau tak pernah
sendirian, ketahuilah aku masih tetap untukmu dimanapun dan kemanapun aku jauh
berlari..
(Sedikit pengungkapan isi hati)
Bukan maksudku untuk tidak peduli atau sombong kepadamu disetiap kita bertemu.
Aku menyayangimu karena Allah, sama seperti aku menyayangi orang-orang yang aku sayangi.
Tapi aku takut dan risau akan rasa sayangku kepadamu yang dalam tanda kutip ini.
Aku takut jikalau aku menyayangimu terlalu berlebihan, bahkan mengejarmu sampai aku bisa mendapatkanmu, Aku malah semakin menjauh dari Allah..
Terlebih lagi jika aku sadar, mungkin lebih tepatnya disadarkan Allah, kalau kau bukan jodohku.
Maafkan aku.
Sifatku seperti ini juga untuk kebaikanmu.
Kau sedang berikhtiar untuk menggapai cita-citamu dan mewujudkan mimpi-mimpimu.
Aku tidak ingin mengganggumu, tidak ingin mengganggu konsentrasimu, tidak ingin mengganggu ketekunanmu.
Aku hanya bisa mendoakanmu dari jauh agar kau bisa sukses kedepannya. Justru aku lebih merasa senang jika kau seperti itu.
Maafkan aku.
Selama ini, aku hanya bisa melihatmu dari belakang.
Mungkin lebih tepatnya membuntuti, atau mengejar jika kau berlari.
Aku ingin berhenti mengejarmu dan tidak ingin berkata
' Akhirnya aku menemukanmu!'
Tidak, maaf.
Aku sadar akan kodratku. Kodratku sebagai seorang wanita.
Meski aku mungkin akan berhenti mengejarmu, rasa sayangnya padamu masih tersimpan rapi di hatiku.
Aku juga tidak berharap kau mengatakan ' Akhirnya aku juga menemukanmu!' kepadaku.
Aku berharap kita berucap
'Akhirnya, aku menemukan kita.'
Jikalau juga bukan kau orangnya, aku akan berusaha ikhlas. Ikhlas karena Dia.
Mungkin aku yang tak baik untuk dirimu atau mungkin kau tidak cocok dengan diriku.
Diluar sana masih banyak wanita-wanita soleha yang lebih baik dari diriku dan diluar sana mungkin masih ada laki-laki soleh yang bisa pas denganku.
Kalaupun di dunia ini aku tak menemukan jodohku,aku percaya Allah akan mempersiapkan yang terbaik di SurgaNya.
Jodohku yang Sempurna
Tak apa, mungkin ini bisa membuatku semakin rindu akan SurgaNya dan membuatku semakin taat padaNya.
Maaf, mungkin sampai disini saja aku menyampaikan isi hatiku.
Ikhtiarlah sekuatmu dan lakukan semuanya dengan ikhlas karena Lillah.
Sekali lagi, maafkan aku...
Akhirnya aku, menemukan kita 😘ðŸ˜
BalasHapus