Kalian mengajariku akan banyak hal-hal tentang dunia,
membawaku pada lingkaran bola yang bahkan akan membuatku sangat begitu malu
mengingatnya. Malu karena kita terlalu polos, jujur, dan yaah.. kekanak-kanakan
mungkin.. di tempat itu kita tumbuh bersama, setiap waktu berhari-hari..
Ya, sifat kekanak-kanakan kita menganggap apa yang pada saat
itu pantas ya memang pantas, menganggap apa yang pada saat itu kebanyakan orang
lain melakukannya adalah suatu hal yang benar. Padahal terlebih sering sesuatu
itu justru menjerumuskan kita.. Tapi dari serpihan-serpihan kecerobohan itulah
kita mulai belajar..
Tak jarang, terkadang egoisme, sikap keras kepala yang tentu
saja kekanak-kanakan masih lebih ambisius meracuni kita, tidak perduli siapa
yang terinjak dan menginjak, kita hanya ingin berada lebih unggul satu sama
lain.. Tapi begitulah caranya egoisme membuat kita menjadi seonggok yang lebih
kuat..
Ada juga canda tawa dimasa itu, kita yang benar-benar masih
lugu apa adanya bercanda benar-benar tak memperdulikan rasa malu, tak perduli topik
apa yang dibercandakan, yang terlebih penting adalah seberapa bahagianya kita
bisa tertawa lepas tanpa beban dan bahkan membuat matahari pesimis kemudian meredup
karena iri melihat kebersamaan kita..
Bahagia juga bukan hanya sekedar tertawa dan melucu bersama,
bahagia juga bagaimana kita menemukan Cinta.. Apa yang kita sebut cinta dimasa
itu, adalah apa yang mungkin orang dewasa menyebutnya sebagai cinta monyet atau
cinta-cintaan dan sebagainya.. Tetapi tahukah? Bersama kalian di tempat itu,
benar-benar kusadari apa itu cinta, kutemukan apa yang bahkan dunia terlalu
sungkan memberinya padaku.. Tempat itulah saksi bagaimana kebahagiaan perlahan
menggenggamku.. bagaimana hati merasa bergetar bila berjumpa, bagaimana kepolosan
membuat dan membawa cinta dengan begitu santai. Yang bahkan kisah-kisah seperti
itulah yang tidak mungkin bisa kita temukan dimasa masa kita sekarang :’)
Ingatkah teman, kenakalan, serta kejahilan yang bahkan
sampai saat ini masih sulit untuk dibayangkan akal sehat pernah sama-sama kita
menjajalnya.. Kita yang begitu polos bersama-sama berusaha mencari jati diri,
tidak terlupa terselip kenakalan dan sifat angkuh seenaknya sendiri disana.. Terkadang,
sekarang ini jika teringat akan tingkah kita itu, aku benar-benar tak percaya
pernah benar-benar terjejal hal-hal itu.. Sama-sama mencari, sama-sama pula
terkadang kita terbelenggu. Itulah yang banyak orang hebat sebut sebagai
Pelajaran!
Tak terlupa, mimpi-mimpi tersemat disela-selanya.. Awalnya mungkin
kita hanya menganggapnya sebagai permainan, keikut andilan karena teman semata
atau karena faktor lain-lain.. Tapi tahukah ? Mimpi yang kupunya sekarang
adalah hal yang sama sekali belum pernah berubah sejak kala itu… Kalian banyak
bercerita tentang bagaimana kalian ingin melukis mimpi-mimpi itu perlahan
menjadi kenyataan, bagiamana kalian ingin suatu hari nanti kita reuni dengan
masing-masing mengendarai mewahnya alphard atau limousine. Sungguh mimpi-mimpi
kita semoga Allah SWT memeluk mimpi kita dan bisa menjadi seindah apa yang kita
inginkan..
Ingatkah kalian, saat kita memetiki buah papaya belakang
kelas sebagai camilan istirahat kita? Ingatkah ketika kita sama-sama terkena semprot
guru? Atau saat kita asyik bermain cipratan air sesudah hujan sepulang sekolah ?
Atau tentang kita yang masih tak rishi atau malu berlarian, berkejar-kejaran
satu sama lain ? Lihat, betapa Indahnya masa-masa itu…. Sampai lupa bagaimana
cara melupakan kenangan-kenangan, Ah untuk apa dilupakan kalu disimpan ternyata
bisa memberi kita banyak pelajaran, tentu saja sesekali bisa kita buka album
cerita semasa sekolah kita.. untuk kita
kenang memori itu satu per satu tentu saja ditengah penat hiruk pikuk kesibukan
kita.. Percaya atau tidak, inilah salah satu obat mujarab bagi kepenatan aktifitas
kita..
Kisah kita.. Ada tawa, tentu saja ada tangis, tangis karena
ada beberapa figure pahlawan tanpa tanda jasa yang entah terkena badai apa tiba-tiba
pergi, dan saat itu yang kita bisa lakukan hanyalah menangis. Menangis seperti
anak kecil yang merengek pada ibunya untuk dibelikan gulali.. kita hanya berharap
beliau bisa kembali.. Tapi, entah mungkin karena tingkah kita terlalu konyol
atau apalah, beliau tak menghiraukan dan tetap saja pergi meninggalkan kita
yang bahkan kala itu sedang ambisius mempersiapkan turnamen. Tentang tangis,
karena akhirnya masa 3 tahun sekolah telah berlalu.. Tentang tangis akan
perpisahan yang membuat kita merasa kehilangan teman sepermainan, kehilangan
teman yang sama-sama tumbuh dewasa bersama.. Yang pada awalnya kita egois bersama,
angkuh dan keras kepala bersama, bahagia bersama jatuh cinta bersama-sama sampai
akhirnya kita harus berpisah.. Mulai menapaki jalan kita masing-masing.. Meneruskan
masa depan kita sendiri-sendiri..
Hingga akhirnya, tak tau apalah yang merasuki kita yang
dahulu berjuang sama-sama sekarang saling membuang muka jika bertemu, bahkan
adakalanya sengaja pura-pura tak saling melihat.. Mungkinkah karena kita
terlalu serius dan terlalu sibuk mempersiapkan mas depan, hingga akhirnya urusan
bersalam sapa pun hal yang dianggap tak sempat ? Mungkinkah karena egoisme tak
mau menyambut terlebih dahulu terbelenggu rasa gengsi dan kawan-kawannya itu ? Atau
mungkinkah karena kehadiran orang-orang baru yang tentu saja notabene lebih
dibutuhkan untuk waktu yang sekarang ini? Menggeser peranan kita yang dahulu
begitu kita kukuhkan bersama-sama ? Entahlah, terkadang aku justru bernegatif thingking
mungkin saja aku ini sudah bukan lagi bagian dari kehidupan mereka :’)
Kepada kalian semua sahabat-sahabat terkasihku, Semoga saja
masih terbesit rindu pada tiap-tiap relung hati kita untuk sekadar menjadi
alasan saling bersilaturahmi, menjalin kembali apa yang mungkin sempat terhenti
.. Kepada kalian yang membantuku tumbuh dewasa semoga Allah SWT masih memberi
kita kesempatan untuk saling menceritakan segala perihal hidup masing-masing
yang tak sempat terbahas bersama.. Aku selalu berdoa yang terbaik untuk kalian
manusia-manusia terbaik yang pernah hadir di kehidupanku, Semoga Allah segera
menjawab tiap-tiap impian dan doa-doa kalian, tiap mimpi dan cita-cita kita..
Apa yang lebih bahagia bagiku selain suatu saat nanti mendengar
“Oh itu si A teman satu sekolahku dia sekarang jadi pemimpin Microsoft menggantikan Bill Gates, ataukah oh itu si B teman satu kelasku dia sekarang sudah jadi orang nomor satu di Indonesia”
Begitulah kiranya bahagia
versi sederhana yang semoga saja segera terjawab.. Teruslah berjuang teman!
Meski kita sekarang tak saling berhadapan tapi percayalah suatu hari nanti apa
yang saat ini sedang kita perjuangkan, impian yang saat ini tak jarang sering
membuat kita merasa jenuh dan lelah.. percayalah, suatu hari nanti merekalah
yang akan mempertemukan kita bersama-sama lagi, tentu saja dengan kedewasaan
yang semoga saja sudah kita kantongi :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar